Stepper motor bukanlah barang baru di dalam dunia  komputer. Bahkan      hampir sebagian besar disk drive atau  CDROM menggunakan stepper motor untuk      memutar disk. Penggunaannya juga cukup sederhana  dan mudah      digunakan untuk aplikasi-aplikasi tertentu yang tidak terlalu  membutuhkan      torsi yang besar.
Motor stepper banyak digunakan untuk  aplikasi-aplikasi      yang biasanya cukup menggunakan torsi yang kecil, seperti untuk  penggerak      piringan disket atau piringan CD. Dalam hal  kecepatan, kecepatan      motor stepper cukup cepat jika dibandingkan dengan motor DC.  Motor      stepper merupakan motor DC yang tidak memiliki komutator. Pada  umumnya motor      stepper hanya mempunyai kumparan pada statornya sedangkan pada  bagian rotornya      merupakan permanen magnet. Dengan model motor seperti ini maka motor  stepper      dapat diatur posisinya pada posisi tertentu dan/atau berputar ke  arah yang      diinginkan, csearah jarum jam atau  sebaliknya.
Kecepatan motor stepper pada dasarnya  ditentukan      oleh kecepatan pemberian data pada komutatornya. Semakin cepat data  yang diberikan      maka motor stepper akan semakin cepat  pula berputarnya.      Pada kebanyakan motor stepper kecepatannya dapat diatur dalam daerah  frekuensi      audio dan akan menghasilkan putaran yang  cukup cepat.
Tipe Motor Stepper
Motor stepper dibedakan menjadi dua macam  berdasarkan      magnet yang digunakan, yaitu tipe permanen magnet dan variabel  reluktansi.      Pada umumnya motor stepper saat ini yang digunakan adalah motor  stepper yang      mempunyai variabel relukatansi. Cara yang paling mudah untuk  membedakan antara      tip motor stepper di atas adalah dengan cara  memutar      rotor dengan tangan ketika tidak dihubungkan ke suplai. 
Pada motor stepper yang mempunyai  permanen magnet      maka ketika diputar dengan tangan akan  terasa lebih      tersendat karena adanya gaya    yang      ditimbulkan oleh permanen magnet. Tetapi ketika menggunakan motor  dengan variabel      reluktansi maka ketika  diputar  akan lebih halus karena sisa      reluktansinya cukup kecil.
Variabel Reluktansi Motor
Pada motor stepper yang mempunyai  variabel reluktansi      maka terdapat 3 buah lilitan yang pada ujungnya dijadikan satu pada  sebuah      pin common. Untuk dapat menggerakkan motor ini maka aktivasi  tiap-tiap lilitan      harus sesuai urutannya.
Gambar 1 merupakan gambar struktur dari  motor dengan      variabel reluktansi dimana tiap stepnya adalah 30°. Mempunyai 4  buah  kutub pada rotor       dan 6 buah kutub pada statornya yang terletak saling berseberangan.
Jika lilitan 1 dilewati oleh arus,  lilitan 2 mati      dan lilitan 3 juga mati maka kumparan 1 akan menghasilkan gaya  tolakan kepada      rotor dan rotor akan berputar sejauh 30° searah jarum jam sehingga      kutub rotor dengan label Y sejajar dengan kutub dengan label 2.
Jika kondisi seperti ini berulang terus  menerus secara      berurutan, lilitan 2 dilewati arus kemudian lilitan 3 maka motor akan berputar secara terus menerus. Maka agar  dapat berputar      sebanyak 21 step maka perlu diberikan data dengan urutan seperti  pada gambar      2.
‘1’ pada gambar 2 diartikan bahwa lilitan yang  bersangkutan      dilewati arus sehingga menghasilkan gaya   tolak untuk rotor. Sedangkan ‘0’ diartikan lilitan dalam kondisi off, tidak  mendapatkan      arus.
Unipolar Motor Stepper
Motor stepper dengan tipe unipolar adalah  motor stepper      yang mempunyai 2 buah lilitan yang masing-masing lilitan  ditengah-tengahnya      diberikan sebuah tap seperti  tampak  pada gambar 3.
Motor ini mempunyai step tiap 30° dan      mempunyai dua buah liliatan yang didistribusikan berseberangan 180° di      antara kutub pada stator. Sedangkan pada rotonya  menggunakan      magnet permanen yang berbentuk silinder dengan mempunyai 6 buah  kutub, 3 kutub      selatan dan 3 buah kutub utara. Sehingga dengan konstrusi  seperti ini      maka jika dibutuhkan ke presisian dari motor stepper yang lebih  tinggi dibutuhkan      pula kutub-kutub pada stator dan rotor yang semakin banyak pula.  Pada gambar      3, motor tersebut akan bergerak setiap  step sebesar      30°      dengan 4 bit urutan data (terdapat dua buah lilitan dengan tap,  total lilitan      menjadi 4 lilitan).
Ketelitian dari  magnet permanen      di rotor dapat sampai 1.8° untuk tiap stepnya. Ketika arus mengalir  melalui      tap tengah pada lilitan pertama akan  menyebabkan      kutub pada stator bagian atas menjadi kutub utara sedangkan kutub  stator pada      bagian bawah menjadi kutub selatan. Kondisi akan       menyebabkan rotor mendapat gaya         tarik menuju kutub-kutub ini. Dan ketika arus yang melalui lilitan 1  dihentikan      dan lilitan 2 diberi arus maka rotor akan  mengerak      lagi menuju kutub-kutub ini. Sampai di sini  rotor sudah berputar sampai 30° atau      1 step.
Untuk meningkatkan torsi  yang tidak      terlalu besar maka dapat digunakan urutan pemberian data seperti  pada gambar      5. Dimana terdapat dua buah lilitan yang  di beri      arus pada suatu waktu. Dengan pemberian urutan data seperti  ini akan      menghasilkan torsi yang lebih besar dan tentunya membutuhkan daya  yang lebih      besar.
Dengan urutan data baik pada gambar 4  atau gambar      5 akan menyebabkan motor berputar  sebanyak 24 step atau 4 putaran.
Bipolar Motor Stepper
Motor dengan tipe bipolar  ini mempunyai konstruksi yang hampir      sama dengan motor stepper tipe unipolar namun tidak terdapat tap  pada lilitannya,      seperti tampak pada gambar 6.
Penggunaan motor dengan tipe bipolar ini  membutuhkan      rangkaian yang sedikit lebih rumit untuk mengatur agar motor ini  dapat berputar      dalam dua arah. Biasanya untuk menggerakkan motor stepper jenis ini  membutuhkan      sebuah driver motor yang sering dikenal sebagai H Bridge.  Rangkaian      ini akan menontrol tiap-tiap lilitan  secara independen termasuk      dengan polaritasnya untuk tiap-tiap lilitan.
Untuk mengontrol agar motor ini dapat  berputar satu      step maka perlu diberikan arus untuk tiap-tiap lilitan dengan  polaritas tertentu      pula. Urutan datanya dapat dilihat pada gambar  7.
Bersambung pada bagian 2 

0 komentar:
Posting Komentar