Rangkaian kontrol untuk setiap tipe motor  stepper mempunyai      kemiripan yaitu dalam hal aktivasinya. Namun  yang paling      membedakan adalah dalam hal urutan pemberian data aktivasi setiap  lilitan      pada motor stepper.
Motor stepper merupakan motor listrik  yang tidak      mempunyai komutator, di mana semua lilitannya merupakan bagian dari  stator.      Dan pada rotornya hanya merupakan magnet  permanen. Semua komutasi      setiap lilitan harus di kontrol secara eksternal sehingga motor  stepper ini      dapat dikontrol sehingga dapat berhenti pada posisi yang diinginkan  atau bahkan      berputar ke arah yang berlawanan.
Pada bagaian ini akan  dibahas      mengenai bagaian terakhir dari rangkaian penggerak motor stepper. Rangkaian ini pada dasarnya hanya merupakan rangkaian  switching arus      yang mengaliri lilitan pada motor stepper. Urutan pemberian  data pada      motor stepper ini dapat mengontrol arah putaran dari motor stepper  ini. Penambahan      kecepatan pada motor stepper dapat dilakukan dengan cara      meningkatkan frekuensi pemberian data pada rangkaian switching arus.
Rangkaian kontrol ini nantinya terhubung  langsung      dengan lilitan pada motor, rangkaian power supplai, dan rangkaian  yang dikontrol      secara digital yang pada akhirnya menentukan kapan lilitan yang  diinginkan      dalam kondisi off atau on. Selain hanya  menggunakan      transistor switching ar, saat ini sudah tersedia driver motor yang  memang      diperuntukkan bagi motor stepper, yang lebih dikenal dengan  H-Bridge. Komponen      ini  biasanya      digunakan pada motor stepper tipe bipolar, walaupun demikian tidak  menutup      kemungkinan digunakan pada motor stepper tipe yang lain.
Rangkaian Driver Variabel Reluctance Motor
Di dalam gambar 1 tersebut terdapat sebuah 3  blok dimana masing-masing mengatur sebuah  kumparan motor stepper.      Blok tersebut terdiri dari saklar arus yang  dikontrol secara      digital. Blok ini berperan penting di dalam pengontrolan arus  yang      akan melewati kumparan motor tertentu.  Pengontrollan      blok ini dapat dilakukan oleh sebuah  rangkaian digital      sederhana atau bahkan sebuah komputer melalui printer port. Dengan  menggunakan      komputer maka diperlukan perangkat lunak yang nantinya akan      mengatur pemberian data dengan suatu urut-urutan tertentu kepada  komponen      saklar di dalam blok.
Kumparan pada motor stepper mempunyai  karakteristik      yang sama dengan karakteristik beban  induktif lainnya.      Oleh sebab itu ketika terdapat arus yang melalui  kumparan      motor, tidak dapat dimatikan dengan seketika tanpa menghasilkan  tegangan transien      yang sangat tinggi. Kondisi ini biasanya nampak dengan  timbulnya percikan      bunga api (ketika menggunakan motor DC  dengan daya      yang besar). Hal ini sangat tidak diinginkan  karena dapat      merusak saklar sehingga perlu diberikan rangkaian tambahan untuk  membatasi      tegangan transien yang muncul. Sebaliknya ketika saklar  tertutup maka      terdapat arus yang mengalir ke kumparan motor dan akan menghasilkan kenaikan tegangan secara  perlahan.
Untuk membatasi tegangan spike yang  muncul maka ada      dua alternatif penyelesaiannya yaitu dengan memparalel pada kumparan  motor      dengan dioda dan alternatif yang kedua adalah dengan menggunakan  kapasitor      yang dipasang paralel dengan kumparan motor stepper.
Diode yang yang  terpasang paralel      tersebut harus mampu melewatkan arus balik yang terjadi ketika  saklar terbuka.      Dioda yang digunakan dapat berupa dioda yang  umum dipakai      seperti 1N4001 atau 1N4002. Jika  digunakan dioda      yang mempunyai karakteristik ‘fast switch’ maka perlu  diberikan penambahan      kapasitor yang dipasang secara paralel pada dioda.
Pemasangan kapasitor paralel dengan  kumparan motor      dapat menyebabkan spike yang ditimbulkan akan  menyebabkan      kapasitor tersebut charge sehingga tegangan spike yang  terjadi tidak      akan keluar tetapi diredam oleh kapasitor ini. Tetapi  yang      paling penting adalah kapasitor ini harus mampu menahan surge  current      pada saat terjadi spike. Surge current  adalah      arus tiba-tiba yang sangat besar yang muncul bersamaan dengan  tegangan spike.      Nilai kapasitor harus dipilih pada kondisi  dimana nilai      induktansi dari kumparan motor stepper paling besar. Inilah  karakteristik      motor stepper dengan tipe variabel reluctance dimana nilai  induktansinya berubah-ubah      tergantung dari sudut  putaran  pada poros rotor. Penambahan      kapasitor sehingga tepat akan membentuk  sebuah rangkaian      resonansi yang dapat menyebabkan peningkatan torsi pada motor dengan  tipe      ini.
Rangkaian kontrol untuk mengendalikan  motor stepper      dengan tipe unipolar ini hampira sama  dengan rangkaian      kontrol pada motor tipe variabel reluctance. Perbedaanya       hanya pada struktur kumparan motornya saja.
Walaupun demikian karena bebanya  merupakan beban      induktif maka selalu ada tegangan spike yang muncul ketika saklar  terbuka.      Oleh sebab itu perlu penambahan dioda yang terpasang paralel dengan  kumparan      motor stepper seperti terlihat pada gambar 4.
Dua  buah  dioda tambahan diperlukan karena      kumparan motor bukanlah kumparan yang independen tetapi sebuah  kumparan yang      mempunyai tap di tengah-tengah kumparan seperti struktur pada  autotransformer.      Ketika salah satu saklar dibuka maka tegangan spike muncul di kedua  ujung      kumparan motor tersebut dan di clamp oleh dua buah dioda ke  supplay      motor. Tetapi jika salah satu ujung kumparan motor tersebut tidak floating       terhadap supplai motor maka tegangan spike ini akan       lebih negatif daripada referensi ground. Jika saklar yang digunakan  berupa      relay, kondisi ini bukan menjadi masalah. Kondisi  ini baru      menjadi masalah ketika saklar yang digunakan adalah saklar  semikonduktor seperti      transistor atau FET.
Untuk membatasi level tegangan  spike dapat pula digunakan kapasitor      yang terpasang seperti pada gambar 5.
Rangkaian Praktis Pengendali Motor Stepper
Jika rangkaian kontrol yang mengendalikan  rangakaian      motor driver ini berupa mikrokontroller atau komponen digital maka  ada baiknya      agar setiap port yang mengontrol rangkaian driver motor stepper ini  diberi      buffer terlebih dahulu agar tidak membebani port mikrokontroller  yang digunakan.      Seperti pada gambar 3, pin control_0, control_1, control_2 dan  control_3 ini      dapat dikontrol secara digital dengan menggunakan mikrokontroller  dengan memberi      komponen yang berfungsi sebagai buffer seperti pada gambar 6.
Pada gambar 6 hanya  ditampilkan      satu bagian untuk mengontrol satu buah kumparan motor stepper.  Ada        dua alternatif yaitu dengan menggunakan buffer terlebuh dahulu atau  menggunakan      FET, yang mempunyai impedansi input yang sangat tinggi, sebagai  komponen saklarnya.      Tegangan Vmotor tidaklah harus selalu sama  dengan      tegangan VCC pada mikrokontroller. Oleh sebab itu digunakan sebuah  komponen      buffer yang mempunyai output open collector sehingga  outputnya dapat      di pull-up ke tegangan yang diinginkan.
Untuk dasar pemilihan  transistornya      adalah pada karakteristik IC (arus kolektor).  Transistor      ini harus merupakan transistor power yang mampu melewatkan arus  sesuai dengan      arus yang diperlukan oleh kumparan motor stepper ini. Jika arus yang  ditarik      oleh kumparan motor stepper ternyata lebih besar daripada kemampuan  transistor      maka transistor akan cepat panas dan  dapat menyebabkan      rusaknya transistor tersebut.
R pull-up  sebesar       470 akan memberikan arus sebesar 10 mA ke basis transistor Q1. Jika  Q1 mempunyai      gain sebesar 1000 maka  arus  yang dapat diliewatkan adalah sekitar      beberapa ampere, tergantung dari besar arus yang ditarik oleh  kumparan motor      stepper tersebut. Arus ini harus lebih kecil  dari arus IC      yang diperbolehkan.
Untuk komponen FET  dapat digunakan      komponen IRL540 yang dapat mengalirkan arus sampai 20 A dan mampu  menahan      tegangan balik sampai 100V. Hal ini disebabkan oleh karena  FET ini      mampu menyerap tegangan spike tanpa perlindungan dioda. Tetapi  komponen ini      memerlukan heat sink  yang besar dan harus  cukup      baik dalam hal penyerapan panasnya. Ada         baiknya jika digunakan kapasitor untuk menekan level tegangan spike  yang ditimbulkan      dari transisi saklar dari on ke off.

0 komentar:
Posting Komentar