Mikrokontroler adalah sebuah sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung di dalam sebuah chip. Mikrokontroler berbeda dari mikroprosesor serba guna yang digunakan dalam sebuah PC, karena sebuah mikrokontroler umumnya telah berisi komponen pendukung sistem minimal mikroprosesor, yakni memori dan antarmuka I/O.Jenis – jenis Mikrokontrol:
Atmel
Atmel AT91 series (ARM THUMB architecture)
AT90, Tiny & Mega series – AVR (Atmel Norway design)
Atmel AT89 series (Intel 8051/MCS51 architecture)
Microchip
Low End, Mikrokontroler PIC 12-bit
Mid Range, Mikrokontroler PIC 14-bit
(PIC16F84, PIC16F877)
16-bit instruction PIC
High End, Mikrokontroler PIC 16-bit
Philips Semiconductors
LPC2000, LPC900, LPC700
Penggunaan microcontrol
 Sistem mikrokontroler lebih banyak melakukan pekerjaan-pekerjaaan sederhana yang penting seperti mengendalikan motor, saklar/relay, resistor variabel, atau perangkat elektronis lain. Seringkali satu-satunya bentuk antarmuka yang ada pada sebuah sistem mikrokontroler hanyalah sebuah LED, bahkan ini pun bisa dihilangkan jika tuntutan konsumsi daya listrik mengharuskan demikian.
 
Untuk membuat suatu aplikasi AVR, perlu beberapa tool yang harus 
disiapkan. Tool-tool tersebut diperlukan untuk menjalankan tahap-tahap pemrograman AVR. Pada dasarnya, terdapat tiga tahap utama yang perlu dikerjakan dalam pemrograman AVR, yaitu:

•Penulisan / Editing 
•Asembling dan Debuging
•Programming/Downloading/Burning  
Alat yang dibutuhkan : 
•Kit Microcontroller / Trainer Microcontroller 
•Software Assembler 
•Programmer/downloader
Bahasa Pemrograman yang sering digunakan : 
•Assembler ( AVR Studio 4 ) 
•Bahasa C (ext. WinAVR) 
 Setiap bahasa memiliki kelebihan  dan kekurangannya masing-masing. Bahasa assembler dituliskan dengan detail setiap langkah yang dijalankan, sehingga penulisanya relatif lebih panjang. Pemrogram harus mengetahui benar proses yang terjadi dalam program tersebut. Namun demikian, program assembler sangat cocok dalam hal efisiensi penggunaan memori  program. Di sisi lain, bahasa C memiliki kemudahan dalam penulisan program, namun terkadang kode yang dihasilkan akan memakan memori program yang besar.  
Pemrograman Assembler
Program assembler berisi mnemonic instruksi, label, dan pengarah assembler (directive). Mnemonic instruksi, label, dan pengarah assembler (directive). Mnemonic instruksi dan pengarah sering kali membutuhkan operan dalam penulisannya. Baris kode dalam penulisan program assembler dibatasi hingga 120 karakter. 
Software yang dibutuhkan :
AVR Studio 4
Digunakan untuk menulis kode program dan mengcompile kode yang selanjutnya siap untuk didownload ke chip micro.
Ponyprog 2000
Digunakan untuk downloader hasil compile dari AVR Studio kedalam chip micro.
Software yang dibutuhkan :
AVR Studio 4
Digunakan untuk menulis kode program dan mengcompile kode yang selanjutnya siap untuk didownload ke chip micro.
Ponyprog 2000
Digunakan untuk downloader hasil compile dari AVR Studio kedalam chip micro.
Struktur dasar micro
Terdiri atas :
General purpose register ( R0 – R31) untuk operasi aritmetika
I/O Register ( Register Untuk Input Output )
Port I/O
General purpose register ( R0 – R31) untuk operasi aritmetika
I/O Register ( Register Untuk Input Output )
Port I/O
Register adalah media penyimpanan dengan kapasitas 8 bit. 
Register dapat diisidengan bilangan dari 0 sampai 255 atau dengan bilangan 
Hexadecimal dari $00 sampai $FF
Hexadecimal dari $00 sampai $FF
Cara memulai belajar pemrograman bisa dilihat disini.
Contoh kode :
Output sederhana .
Tuliskan pada editor AVR Studio.
;My Very First AVR Project 
.include “2313def.inc" ;Memasukan file definisi 2313 kedalam program 
.def Temp = R16 ; mendefinisikan R16 dengan nama Temp 
rjmp RESET ;melompat ke label RESET 
RESET: ;Reset Label 
ldi Temp, $FF ; Mengisi Temp dengan bilangan $FF 
out DDRB, Temp ;Mengeset PORTB sebagai Output 
ldi Temp, $0F ; Mengisi Temp dengan bilangan $0F 
out PORTB, Temp ; outputkan nilai Temp ke PORTB 
rjmp Loop  ;melompat ke label Loop  
Contoh kode :
Input sederhana .
Tuliskan pada editor AVR Studio.
;My Very First AVR Project 
.include “2313def.inc" ;Memasukan file definisi 2313 kedalam program 
.def Temp = R16 ; mendefinisikan R16 dengan nama Temp 
rjmp RESET ;melompat ke label RESET 
RESET: ;Reset Label 
ldi Temp, $00 ;Mengisi Temp dengan bilangan $00 
out DDRD, Temp ;mengeset PORTD sebagai Input 
ldi Temp, $FF ; Mengisi Temp dengan bilangan $FF 
out DDRB, Temp ;Mengeset PORTB sebagai Output 
sbis PIND,0 ;Lewati perintah selanjutnya jika PIND bit 0 Kondisi HIGH 
rcall NYALA ;Memanggil Instruksi dalam label NYALA 
sbis PIND,1 ;Lewati perintah selanjutnya jika PIND bit 1 Kondisi HIGH 
rcall MATI ;Memanggil Instruksi dalam label MATI 
rjmp LOOP  ;Melompat ke label LOOP  
NYALA: 
sbi PORTB,0 ;Mengeset HIGH pada PORTB bit 0 
ret ;Return / Kembali 
MATI: 
cbi PORTB,0 ;Mengeset LOW pada PORTB bit 0 
Ret ;Return / Kembali 
Contoh kode :
Delay.
Tuliskan pada editor AVR Studio.
.include “2313def.inc" 
.def Temp = R16 
rjmp RESET 
RESET: ldi TEMP,low(RAMEND) 
out SPL,TEMP 
ldi Temp, $FF 
out DDRB, Temp 
LEDBLINK: ldi Temp,$0F 
out PORTB,Temp 
rcall DELAY 
ldi Temp,$F0 
out PORTB,Temp 
rcall DELAY 
rjmp LEDBLINK 
DELAY: ldi R17, $48 
WGLOOP0: ldi R18, $BC 
WGLOOP1: ldi R19, $C4 
WGLOOP2: dec R19 
brne WGLOOP2 
dec R18 
brne WGLOOP1 
dec R17 
brne WGLOOP0 
ldi R17, $02 
WGLOOP3: dec R17 
brne WGLOOP3 
nop 
nop 
ret

2 komentar:
asalamualaikum, pak ini tugas lastri kelas XII TEI, tugasnya betultidak pak?
waduhhh menarik sekali minta informasi mendapatkan kit mikrokontroler terimakasih
Posting Komentar